Beras memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat Iran, tidak hanya sebagai sumber pangan utama tetapi juga sebagai bagian integral dari budaya dan tradisi. Dari cara pengolahannya hingga perannya dalam masakan tradisional, beras memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari di Iran.
Beras telah ditanam di Iran sejak zaman kuno, dan seiring waktu, negara ini telah mengembangkan berbagai varietas beras yang cocok dengan iklim dan tanahnya yang beragam. Wilayah utara Iran yang subur, seperti Gilan dan Mazandaran, dikenal dengan produksi berasnya yang berkualitas tinggi.
Iran memiliki beberapa varietas beras yang terkenal, termasuk beras Tarom, beras Domsiah, dan beras Hashemi. Beras Tarom, yang ditanam di Provinsi Gilan, terkenal karena aromanya yang khas dan teksturnya yang lembut, membuatnya menjadi pilihan utama dalam masakan Iran.
Beras adalah bahan pokok dalam banyak hidangan tradisional Iran, seperti tahchin (nasi panggang), chelo (nasi putih), dan polo (nasi berbumbu). Hidangan-hidangan ini sering dihiasi dengan berbagai bahan tambahan seperti daging, kacang-kacangan, dan rempah-rempah, menciptakan rasa yang unik dan lezat.
Di Iran, beras memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya dan tradisi. Proses menanam dan memanen beras sering diiringi dengan upacara adat dan doa-doa khusus. Beras juga sering digunakan dalam perayaan dan acara sosial, seperti pernikahan, pertemuan keluarga, dan festival.