Suleiman yang Agung, juga dikenal sebagai Suleiman I, adalah salah satu sultan paling terkenal dari Kekaisaran Utsmaniyah, memerintah dari tahun 1520 hingga 1566. Lahir pada tahun 1494, Suleiman naik tahta setelah kematian ayahnya, Selim I, dan segera menunjukkan bakat luar biasa sebagai pemimpin militer dan politik.
Salah satu prestasi terbesar Suleiman adalah ekspansi wilayah kekaisarannya. Dia memperluas kekaisaran ke Eropa Timur, Afrika Utara, dan Timur Tengah, mencapai puncaknya selama masa pemerintahannya. Selama pemerintahannya, Kekaisaran Utsmaniyah mencapai puncak kejayaannya, dikenal sebagai "Zaman Keemasan Utsmaniyah."
Selain keberhasilannya dalam perluasan wilayah, Suleiman juga dikenal karena reformasi hukum dan administratifnya. Dia memperkenalkan banyak perubahan dalam sistem hukum Utsmaniyah, yang kemudian dikenal sebagai "Hukum Kanun," yang membawa kestabilan dan keadilan di wilayah kekaisarannya.
Suleiman juga dikenal karena mendukung seni, sastra, dan arsitektur. Selama masa pemerintahannya, banyak bangunan megah dibangun, termasuk Masjid Suleiman yang terkenal di Istanbul. Seni dan sastra Utsmaniyah mencapai puncaknya selama masa pemerintahannya, dengan banyak karya sastra dan seni yang diproduksi.
Namun, meskipun banyak pencapaian besar, pemerintahan Suleiman juga ditandai oleh perang yang berkepanjangan dengan Kekaisaran Safawi di Persia, serta konflik dengan Kekaisaran Habsburg di Eropa. Salah satu kekalahan terbesar yang diderita Utsmaniyah di bawah pemerintahannya adalah kekalahan di Pertempuran Lepanto pada tahun 1571.
Suleiman wafat pada tahun 1566 selama kampanye militer di Hongaria. Meskipun kekaisarannya mengalami kemunduran setelah kematiannya, Suleiman tetap dianggap sebagai salah satu sultan paling berpengaruh dalam sejarah Utsmaniyah dan dikenal dengan gelar "Suleiman yang Agung" karena keberhasilannya sebagai pemimpin, legislator, dan pelindung seni dan budaya.